Sabtu, 23 Agustus 2008

RA Nurul Iman

suasana belajar diruang kelas

ibu Nina dan anak-anak

Kepala Sekola RA Ibu Ai Badriah

Arena Bermain

Kantor RA

RA Nurul Iman
Moto " Kutitipkan Al-Qur'an Kepadamu"

Selayang Pandang

Cibaduyut dikenal dengan kota sepatu, itu terbukti dengan dijadikannya cibaduyut sebagai tujuan wisata di kota bandung, tapi ada yang hilang di cibaduyut yaitu identitas sebagai kota santri yang dulu melekat sebelum home industrie sepatu merebak.
Dulu cibaduyut dikenal dengan kota santri dimana ada seorang pemuka agama terkemuka disana yaitu KH. M. Zarkasih. dimana khrisma beliau begitu besar sampai tersebar nama besarnya ke plosok-plosok daerah, yang mereka kenal dengan sebutan Mama cibaduyut.
Banyak orang yang datang kepada beliau untuk menimba ilmu kepadanya.
Tapi setelah beliau wafat dan home indutrei sepatu merebak sepertinya minat untuk menimba ilmu dipesantren yang Al-marhum dirikan sudah sedikit pudar. masyarakat lebih banyak mempokuskan hidupnya kepada perusahan sepatu yang mereka buka, yang pada akhirnya Pesantren yang dulu ramai menjadi sepi.
atas dasar itulah maka KH. Khoerudin Aly, seorang kiayi muda coba untuk menghidupkan kembali imeg yang dulu melekat pada cibaduyut sebagai kota santri, dan membangkitkan kembali jiwa religi masyarakat setempat, sekaligus membangun pola fikir yang lebih kretif dan dinamis lewat lembaga Pondok Pesantren dan Pendidikan formal yang diberi nama Yayasan Pendidikan Islan Dan Pondok Pesantren Nurul Iman.
dan berkat Ridha dari Allah jua lah, sekarang Pondok Pesantren yang dirintis sejak tahun 1996 sekarang sudah berkembang dengan pesat.
Lembaga Pendidikan Pormal sudah mencapai MA (Madrasah ALiyah) yang setara dengan SMA, hanya pendidikan SD belum terintis. Dan untuk Universitaspun belum tergarap.
kiranya do'a dari segenap dari kaum muslimin kami harapkan, semoga Pesantren Nurul Iman akan terus eksis sampai dunia ini berakhir